Rempah-Rempah

Rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau perasa dalam masakan. Rempah-rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman obat, sayuran beraroma, dan buah kering.

Manfaat Rempah

Fungsi utama rempah-rempah yakni sebagai perasa makanan. Rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan baku parfum, kosmetik dan dupa. Sejak awal ditemukan, rempah-rempah juga menjadi salah satu hal penting dalam pengobatan medis. Sifatnya yang mahal, langka, dan eksotis sering kali dikaitkan sebagai simbol kekayaan dan kelas sosial. Selain itu ada beberapa kegunaan rempah-rempah yang lain, diantaranya adalah, sebagai berikut :

Pewarna makanan

Rempah-rempah berfungsi sebagai zat warna alam yang tidak memberikan efek samping bagi manusia. Beberapa rempah-rempah yang memiliki fungsi sebagai pewarna alami yaitu bunga safron, paprika, kunyit, dan kesumba keling. Pada bunga safron terdapat kandungan senyawa aktif yaitu krosin dan krosetin yang mampu menghasilkan warna alami kuning-jingga. Warna kuning-jingga juga dihasilkan dari kunyit yang memiliki kandungan pigmen warna kurkuminoid dengan senyawa kurkumin. Kesumba keling juga dapat memberikan warna merah bata karena bijinya memiliki kandungan zat pigmen warna yaitu senyawa biksin.

Penghambat pertumbuhan bakteri

Rempah-rempah juga berfungsi sebagai zat antimikroba alami yang mampu menekan pertumbuhan bakteri. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa larutan bawang putih mampu melawan bakteri seperti Escherichia Coli, Salmonella, dan Aeromonas hydrophila. Ekstrak jahe yang mampu membunuh bakteri Escherichia Coli.

Cengkih, oregano, daun timi, kayu manis, dan jinten juga mampu menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri, mulai dari bakteri penyebab kebusukan pada makanan seperti Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens, bakteri penyebab penyakit seperti Staphylococcus aureus dan Vibrio parahaemolyticus, hingga jamur saprofit penyebab penyakit pada tanaman seperti Aspergillus flavu.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Universitas Cornell, ditemukan bahwa hanya bawang putih, oregano dan bawang yang mampu membunuh seluruh bakteri, sedangkan daun timi, kayu manis, tarragon dan jintan hanya mampu membunuh 80% bakteri, cabai hanya 75%, dan untuk lada hitam dan putih, jahe, adas manis dan seledri hanya sampai 25%. Oleh karena itu, penggunaan rempah-rempah sebagai zat antimikroba akan lebih efektif jika dikombinasikan antar satu sama lain.

Antioksidan

Rempah-rempah dapat digunakan tubuh untuk melawan radikal bebas dan kanker. Pada rempah-rempah terdapat kandungan senyawa yang dapat bertindak sebagai antioksidan, seperti kandungan rosmanol pada rosemari dan sage, polifenol pada jahe, dan eugenol pada cengkih. Kandungan tersebut dapat memperlambat proses oksidasi dan melindungi sel dari paparan radiasi bebas. Pada penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa penggunaan minyak esensial berbahan dasar rosemari mampu membersihkan radikal bebas dalam tubuh sekaligus memberikan efek terapeutik. Adapun beberapa jenis rempah-rempah yang memiliki senyawa antioksidan yang tinggi, yaitu sage, rosemari, oregano, ketumbar, timi dan marjoram.

Rempah-Rempah

Jenis Rempah

Berikut rempah-rempah yang digunakan di berbagai wilayah di Indonesia. Sebagian besar rempah-rempah umum digunakan, namun ada sebagian kecil rempah-rempah yang hanya digunakan pada masyarakat tententu. Dikelompokkan berdasarkan bagian tumbuhan (menurut klasifikasi botani) yang digunakan sebagai rempah.

Bunga :
Cengkih (Syzygium aromaticum); bunga Kecombrang (Etlingera elatior); dan bunga Honje hutan (Etlingera hemisphaerica).

Buah :
Belimbing sayur (Averrhoa Bilimbi); Cabai (Capsicum annuum); Jeruk jungga (Citrus jambhiri); Jeruk purut (Citrus hystrix); Jeruk sambal (Citrus × amblycarpa); Jeruk nipis (Citrus × aurantiifolia); buah Kecombrang (Etlingera elatior); Asam gelugur (Garcinia atroviridis); Asam kandis (Garcinia xanthochymus); bunga Lawang (Illicium verum); Kemukus (Piper cubeba); Cabai jawa (Piper retrofractum); Asam jawa (Tamarindus indica); Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium); buah Bidara cina (Ziziphus jujuba); dan olahan Asam sunti ((Averrhoa Bilimbi).

Biji :
Kemiri (Aleurites moluccana); Adas (Foeniculum vulgare); Kapulaga (Elettaria dan Amomum); Jintan putih (Cuminum cyminum; biji Ketumbar (Coriandrum sativum); biji Pala (Myristica fragrans); Jintan hitam (Nigella sativa); Lada (Piper nigrum); Adas manis (Pimpinella anisum); biji Kepayang (Pangium edule); Kas-kas (Papaver somniferum); Wijen (Sesamum indicum); Jintan (Trachyspermum roxburghianum); dan biji Kelabat (Trigonella foenum-graecum).
Daun :
daun Mekai (Albertisia papuana); Kucai (Allium tuberosum); daun Nangka (Artocarpus heterophyllus); daun Sirsak (Annona muricata); dan Seledri (Apium graveolens); daun Jeruk purut (Citrus hystrix); daun Ketumbar (Coriandrum sativum); daun Kunyit (Curcuma longa); daun Serai dapur (Cymbopogon citratus); Walangan (Eryngium foetidum); daun Kandis (Garcinia xanthochymus); daun Mengkudu (Morinda citrifolia); daun Kemangi (Ocimum africanum); daun Ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum); daun Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius); daun Kesum (Persicaria odorata); daun Mangkokan (Polyscias scutellaria); daun Singkil (Premna corymbosa); daun Sengkubak (Pycnarrhena cauliflora); daun Salam (Syzygium polyanthum); dan daun Asam jawa (Tamarindus indica).

Kulit kayu :
Palasan (Alyxia stellata); Kayu manis (Cinnamomum verum); dan Mesoyi (Cryptocarya massoia).

Rimpang :
Jeringau (Acorus calamus); Lengkuas (Alpinia galanga); Temu Kunci (Boesenbergia rotunda); Kunyit (Curcuma longa); Kencur (Kaempferia galanga); Jahe merah dan Jahe putih (Zingiber officinale); dan Bangle (Zingiber cassumunar).

Umbi lapis :
Bawang putih (Allium sativum); Bawang merah (Allium cepa var. aggregatum); Bawang bombai (Allium cepa); dan Lokio (Allium schoenoprasum).