Ayam Hias

Ayam hias Ayam hias adalah jenis ayam yang mempunyai keunikan serta keindahan sendiri pada anggota tubuhnya yang menjadikannya memiliki kesan unik dan menarik ketika dilihat dan atau didengarkan suaranya.

Dengan karakter dan ciri khasnya masing-masing, menjadikan setiap jenis ayam mempunyai keunikan dan keindahan yang bisa menarik perhatian dari orang-orang untuk memeliharanya. Ayam yang dikategorikan sebagai ayam hias pada umumnya mempunyai keunikan pada tubuhnya seperti suara, postur tubuh, warna, maupun bulunya.

Ayam Cemani

Ayam Cemani adalah jenis ayam langka dari Indonesia. Mereka memiliki gen dominan yang menyebabkan hiperpigmentasi (fibromelanosis), sehingga warnanya sebagian besar hitam, termasuk bulu, paruh, dan organ dalamnya.

Sebagai ras ayam asli Indonesia, ayam ini berasal dari pulau Jawa, Indonesia, dan kemungkinan telah digunakan sejak abad ke-12 untuk tujuan keagamaan dan mistis.

Ras ayam ini dideskripsikan oleh para pemukim kolonial Belanda dan pertama kali diimpor ke Eropa pada tahun 1998 oleh peternak Belanda. Saat ini, ayam ini dipelihara di Belanda, Belgia, Jerman, Slovakia, Swedia, Italia, Amerika Serikat, dan Republik Ceko. Ayam Cemani kemungkinan juga dibawa ke Eropa oleh para pelaut Belanda.

Standar optimalnya adalah paruh, lidah, jengger, dan pial mereka tampak hitam, dan bahkan daging dan organ mereka berwarna hitam atau abu-abu. Namun, bertentangan dengan kepercayaan umum, tulang mereka sebenarnya tidak hitam. Darah mereka biasanya berwarna merah. Mereka adalah ayam berukuran sedang yang dikenal karena penampilan unik mereka.

Mereka biasanya merupakan unggas yang agak ramah tetapi mereka masih relatif penakut. Warna hitam ayam ini terjadi sebagai akibat dari pigmentasi berlebih pada jaringan, yang disebabkan oleh kondisi genetik yang dikenal sebagai fibromelanosis. Fibromelanosis juga ditemukan pada beberapa ras ayam berkulit hitam atau biru lainnya, seperti Silkie.

Ayam jantan memiliki berat 2–2,5 kg dan ayam betina 1,5–2 kg. Ayam betina bertelur berwarna atau berwarna krem, meskipun mereka adalah setter yang buruk dan jarang menetaskan anak mereka sendiri. Telur memiliki berat rata-rata 45 g.
Ayam cemani memiliki beberapa jenis berdasarkan bentuk jengger dan bulunya. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing jenis ayam cemani :

    • Ayam Cemani Wilah. Jenis ayam cemani ini memiliki jengger yang melebar ke atas seperti mahkota. Bulunya biasa saja, hitam seperti ayam pada umumnya. Jenis ini adalah jenis ayam cemani yang paling umum ditemukan di pasaran.
    • Ayam Cemani Sumpel. Jenis ayam cemani ini memiliki jengger yang bulat kecil saja, tidak melebar seperti wilah. Bulunya juga biasa saja, hitam seperti ayam pada umumnya. Jenis ini adalah jenis ayam cemani yang paling jarang ditemukan di pasaran.
    • Ayam Cemani Telon. Jenis ayam cemani ini memiliki jengger yang melebar dan bercabang tiga seperti trisula. Bulunya juga biasa saja, hitam seperti ayam pada umumnya. Jenis ini adalah jenis ayam cemani yang cukup langka di pasaran.
  • Ayam Cemani Walik. Jenis ayam cemani ini memiliki bulu yang terbalik, seolah menyingkap terbalik ke atas, sehingga terlihat sangat unik. Jenggernya bisa berbentuk wilah, sumpel, telon, atau mahkota/mawar. Jenis ini adalah jenis ayam cemani yang paling dicari oleh para kolektor karena keunikan bulunya.
  • Ayam Cemani Mahkota/Mawar. Jenis ayam cemani ini memiliki jengger yang menyerupai mahkota atau mawar dengan banyak cabang. Bulunya juga biasa saja, hitam seperti ayam pada umumnya. Jenis ini adalah jenis ayam cemani yang paling mahal di pasaran karena dianggap sebagai simbol kejayaan dan kemewahan.
  • Ayam Cemani Rajeg/Besi. Jenis ayam cemani ini memiliki bulu yang lurus-lurus seperti sapu lidi atau besi, tidak berombak seperti bulu ayam pada umumnya. Jenggernya bisa berbentuk wilah, sumpel, telon, atau mahkota/mawar. Jenis ini adalah jenis ayam cemani yang paling kuat dan tangguh karena bulunya yang keras.
  • Ayam Cemani Klawu/Putih. Jenis ayam cemani ini memiliki bulu yang tidak sepenuhnya hitam, tetapi ada bercak putih di beberapa bagian tubuhnya, seperti leher, sayap, atau ekor. Jenggernya bisa berbentuk wilah, sumpel, telon, atau mahkota/mawar. Jenis ini adalah jenis ayam cemani yang paling langka dan mistis karena dianggap sebagai perwujudan dari dewa Siwa.

Ayam Brahma

Ayam ini tampaknya berkembang di Amerika Serikat dari unggas besar, dengan kaki berbulu lebat, yang diimpor pada tahun 1840-an dari pelabuhan Shanghai di Tiongkok, dan karenanya dikenal sebagai unggas “Shanghai”.  Bentuk kepala dan jengger seperti kacang polong yang khas pada ayam Brahma kemungkinan besar merupakan hasil persilangan dengan unggas Grey Chittagong jenis Melayu, yang diimpor dari Chittagong di Benggala timur (sekarang Bangladesh); karakteristik ini membedakan ayam Brahma dari ayam Cochin, yang juga merupakan turunan dari unggas “Shanghai”.

Pada awalnya, terdapat banyak galur berbeda dan setidaknya selusin nama berbeda untuk ras ini. Pada tahun 1852, dicapai kesepakatan untuk menamakannya “Brahmapootra”; yang kemudian menjadi “Brahma”.

Tiga varietas warna diakui dalam Standar: terang, gelap, dan buff. Brahma terang memiliki warna dasar putih, dengan bulu hitam bertepi putih dan ekor hitam; bulu pelana ayam jantan bergaris-garis hitam. Ayam Brahma kuning memiliki pola hitam yang sama dengan yang terang, tetapi dengan warna dasar kuning keemasan, bukan putih.

Ayam Brahma gelap memiliki perbedaan paling mencolok antara ayam jantan dan betina: ayam betina memiliki warna bulu abu-abu gelap dan hitam dengan bulu halus yang sama dengan yang terang, sedangkan ayam jantan memiliki bulu halus hitam dan putih serta bulu pelana, dan pangkal serta ekor berwarna hitam; sayapnya berbahu putih, dan bulu-bulu primernya bertepi putih.

Di indonesia, ayam brahma ini awalnya hadir dengan jenis buff dan terang. Ketika itu ayam brahma yang hadir di indonesia merupakan ayam yang didatangkan dari negeri tetangga yaitu malaysia. Setelahnya, banyak dari para penghobi yang mendatangkannya dari eropa, Disinilah awalnya hadir jenis-jenis warna baru lainnya. Saat ini, telah banyak tersedia aneka jenis warna ayam brahma yang beredar dipasaran lokal. Banyak pilihan, dan diantara jenis-jenis sebagai berikut :


black brahma

Warna hitam biasanya memang selalu mengundang perhatian, dan ini juga terjadi pada ayam brahma. Bila digabungkan didalam kawanan dengan jenis lainnya, jenis ini pasti akan sangat terlihat menonjol. Untuk memiliki warna hitam polos pada bulu jenis ini dibutuhkan proses dan perjuangan, yang panjang. Karena, terkadang di keturunannya / anakan nya, sering muncul bulu warna putih. Dalam istilah penghobi disebut bulu ‘bocor’. Inilah sulitnya ketika mengembangbiakan jenis black ini.

Rata-rata 50-60% dari anakannya, tidak selalu memiliki warna bulu hitam polos. Untuk mengetahui kelak akan hitam polos atau tidak, baru bisa diketahui ketika mereka menginjak usia remaja. Jadi, apabila anda berencana untuk membeli jenis black ini, disarankan membelinya diusia remaja antara usia 4-5 bulanan keatas. Karena pada usia ini, biasanya warna bulunya sudah paten dan tidak berubah lagi.


buff brahma chickens

Jenis buff brahma, memiliki ciri khas warna bulu kuning cerah kecoklatan. Jenis ini sekilas hampir mirip dengan ayam giant cochin. Buff merupakan jenis generasi awal dari ayam brahma. Bisa dikatakan, mereka adalah salah satu ‘senior’ dari generasi jenis-jenis brahma.


blue brahma

Blue brahma merupakan jenis yang tergolong masih baru dan populasinya masih sangat langka. Jenis ini memiliki warna abu-abu cerah, dengan tambahan warna bulu hitam dibagian leher dan punggungnya.


gold partridge

Warna bulu merah tajam berpadu dengan warna kuning keemasan adalah ciri utama dari jenis ini. Tampilannya yang menawan ini memang sanggup dan bahkan telah menyaingi kepopuleran jenis columbian light.


columbian light brahma

Pecinta ayam brahma tentu pasti sangat mengenal jenis ini. Columbian light adalah jenis brahma paling populer dan best selling di seluruh dunia termasuk di indonesia. Di tahun 2013 an, ayam brahma semakin populer setelah munculnya video viral di youtube yang menampilkan ayam brahma dengan ukuran super besar. Jenis yang viral tersebut adalah jenis columbian light ini.


Mix colour

Adalah jenis warna perpaduan hasil dari persilangan aneka jenis warna pada brahma. Keunggulan jenis ini lebih variatif warna bulunya. Dan.. masih terdapat banyak jenis brahma lainnya… diantaranya : salmon brahma, issabel, dark dll.

Ayam Kate

Ayam katai, ayam kate, atau ayam katik (bahasa Inggris: bantam chicken) adalah ayam yang berukuran kecil atau kerdil pertumbuhannya. Pertamakali ditemukan oleh para pedagang Eropa, sekitar tahun 1700-an di pelabuhan di pulau Jawa bernama Bantam, atau kita lebih mengenalnya sebagai Keresidenan Banten (sekarang telah menjadi Provinsi Banten).

Karena bentuknya yang mini dan lucu, ayam jenis ini banyak digunakan sebagai ayam hias, bukan ayam pedaging atau petelur. Dari pertamakali ditemukan oleh para pedagang Eropa pada tahun 1700-an tersebut, ayam kate sudah banyak mengalami persilangan, dan populasi asli ayam kate sendiri sudah sangat kecil.

Terdapat tiga tipe ayam kate, yaitu ori atau asli, miniatur yang merupakan hasil persilangan, dan ayam kate hasil rekayasa genetika.

Berbagai macam ayam kate sudah tersebar di seluruh dunia, dengan corak dan keunikannya masing-masing yang menambah nilai kecantikannya. Simak lebih lanjut untuk mengetahui jenis-jenis ayam kate apa saja yang banyak ditemukan di Indonesia.

  • Ayam Serama. Ayam ini merupakan jenis ayam kate yang paling digemari dan dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Ciri-ciri ayam serama adalah ekor lurus panjang dan postur tubuh kecil namun tegak. Corak ayam serama beragam tergantung jenisnya, karena sudah banyak terdapat persilangan ayam ini sehingga coraknya pun beragam. Meskipun kecil, ayam serama pernah dijual dengan harga mencapai Rp 30.000.000 di kontes kecantikan ayam. Semakin kecil bentuknya, semakin tinggi juga harga belinya.
  • American Game Bantam. Jenis ayam hias kate ini berasal dari Amerika serikat.Meskipun termasuk ke dalam kategori ayam hias, tidak sedikit orang yang menjadikan American Game Bantam sebagai ayam aduan. Berbentuk kecil dengan corak warna yang cantik tidak mengurangi kekuatan yang dimiliki ayam kate jenis ini. Kekuatannya tidak kalah dari ayam petarung lainnya.
  • Ayam Kate Berbulu. Dari namanya sudah bisa ditebak bahwa ayam ini memiliki bulu yang lebat sehingga disebut ayam kate berbulu, tapi bulu jenis ayam kate ini lebatnya hanya di kaki saja. Bentuknya yang kecil dan tumpukan bulu di kakinya membuat ayam kate berbulu semakin menggemaskan.
  • Ayam Kate Pictave. Jenis ayam kate PIctave memiliki corak yang warnanya hampir sama dengan ayam Jago: didominasi warna hitam, putih, dan merah keorens-orenan.Bentuk posturnya pun mirip, tetapi bedanya adalah ayam ini berukuran kecil dan tidak bisa tumbuh sebesar ayam jago.
    • Ayam Kate Burma. Ayam Kate Burma (Burma’s Chicken) merupakan jenis ayam kate dari Burma, dengan penampilan paling unik.Bulu kepala ayam kate ini sangat lebat, sampai-sampai matanya tidak bisa terlihat jelas. Dengan bulu yang didominasi warna putih, kamu harus sedikit rajin untuk merawat agar ayam ini tidak terlihat kumuh.
    • Ayam Kate Batik. Jenis ayam kate ini mendapatkan namanya karena memiliki corak yang bentuknya cantik seperti batik.Kekhasan dan keunikan dari ayam hias ini adalah di setiap ujung bulunya terdapat garis berwarna hitam sehingga bentuknya terlihat seperti corak batik. Meskipun banyak ditemukan di Indonesia dan diberi nama batik, ayam kate batik sebenarnya berasal dari Inggris. Motif atau corak pada bulu ayam kate batik bervariasi, namun biasanya didominasi warna putih, emas, dan coklat.
    • Ayam Rosecomb Bantam. Ayam kate jenis Rosecomb Bantam berasal dari Inggris dan termasuk ke dalam tipe ori yang berarti tidak terdapat versi besarnya. Ciri-ciri ayam hias ini adalah mayoritas warna bulunya gelap campuran hitam dan hijau, kepala berwarna merah, dan jenggernya yang berwarna putih.Keunikan dari ayam Rosecomb Bantam adalah bulu ekornya berhelai besar dan terpisah, menambah nilai kecantikan ayam hias ini.

  • Ayam Kate Jepang. Jenis ayam kate ini berasal dari Jepang, dengan kekhasan warna yang menyerupai warna negara asalnya.Bulu di badannya berwarna putih, warna merah di kepala dan jenggernya, dan ekor yang biasanya berwarna hitam. Perpaduan warnanya membuat ayam hias ini terlihat elegan.
  • Ayam Kate Jambul Mekar. Kali ini ada jenis ayam kate menyerupai ayam Cemani yang identik dengan warna hitam pekat.Perbedaannya dengan ayam Cemani adalah meskipun bulunya berwarna hitam, bagian badan yang ada di dalam bulu berwarna putih kecoklatan.
  • Belgian Bearded d’Anvers. Belgian Bearded d’Anvers merupakan ayam kate yang berasal dari Belgia, dengan corak unik dan muka yang sangat lucu.Jenis ayam kate ini memiliki paling banyak nama lain, yaitu: Antwerp Belgian, Antwerpse baardkriel, dan Bearded d’Anvers Bantam.

Ayam Poland

Ayam Polandia atau Poland adalah ras ayam jambul Eropa, memiliki jengger kecil berbentuk V dan jambul bulu yang lebat di ubun-ubun kepala. Mereka dipelihara untuk pertunjukan atau hiasan. Ada varietas berjanggut, tidak berjanggut. Namanya mungkin berasal dari kata Belanda Pertengahan pol ‘kepala’, yang merujuk pada tengkorak Polandia yang berbentuk kubah.

Di beberapa negara Eropa, ras ini dikenal sebagai “ayam jambul Belanda” dalam bahasa masing-masing. Di Polandia, ayam ini dikenal sebagai ayam jambul Polandia (Czubatka Polska). Jenis lama dari ras ini, yang jumlahnya lebih sedikit, masih dibudidayakan di Polandia, dan sekarang dikenal sebagai ayam jambul Polandia Kuno (Czubatka staropolska).

Ayam Polandia memiliki jengger kecil berbentuk V, yang mungkin tersembunyi di balik jambulnya. Cuping telinga dan gelambirnya kecil dan mungkin juga tersembunyi sepenuhnya. Beberapa varietas memiliki “jenggot” sehingga dapat menyembunyikan penampilan gelambirnya. Cuping telinga berwarna putih, jengger dan gelambirnya berwarna merah cerah.

Beberapa jenis ayam poland yang ada di Indonesia diantaranya adalah:

  • Ayam Poland Bertanduk. Salah satu varietas Ayam Poland yang menarik adalah Ayam Poland Bertanduk.Ayam ini mirip dengan Ayam Poland pada umumnya, namun yang membedakan adalah jambulnya yang menyerupai tanduk.Itulah mengapa banyak orang menyebutnya sebagai Ayam Poland Bertanduk.

    Penampilan uniknya menjadikannya lebih istimewa dibandingkan dengan varietas lain. Harga Ayam Poland Bertanduk saat ini umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan Ayam Poland Galur Murni dan Ayam Poland Three Colour.

  • Ayam Poland Galur Murni, adalah varietas Ayam Poland yang memiliki warna tubuh tunggal, seperti hitam atau abu-abu, sementara jambulnya selalu berwarna putih.Varietas ini dikenal dengan warnanya yang khas dan belum beragam seperti varietas lainnya.
  • Ayam Poland Three Colour, adalah jenis Ayam Poland yang memiliki beragam kombinasi warna pada tubuhnya.Mereka bisa memiliki warna hitam yang bercampur dengan coklat dan putih, atau abu-abu, kuning, atau berbagai kombinasi warna lainnya.Daya tarik utama dari Ayam Poland Three Colour adalah variasi warna yang menawan pada jambulnya.

    Tidak seperti Ayam Poland Galur Murni yang memiliki jambul putih, pada varietas Three Colour, jambul dapat memiliki berbagai warna, seperti coklat, hitam, kuning, dan lain-lain.

Onagadori

Ayam Onagadori merupakan salah satu ayam yang tergolong unik, langka, dan sangat istimewa. Berasal dari Jepang, ayam ini dikenal luas karena memiliki ekor yang bisa tumbuh sangat panjang, bahkan hingga 20 meter di negara asalnya. Di Indonesia sendiri, panjang ekornya bisa mencapai 1,5 meter. Keunikan ini membuat Ayam Onagadori mendapat julukan “ayam paling terhormat” dan menjadi salah satu dari 17 spesies asli Jepang yang dilindungi oleh pemerintah.

Yang membuat Onagadori begitu luar biasa adalah kemampuan uniknya dalam memanjangkan ekor secara terus-menerus, berbeda dari ayam lain yang mengalami proses molting (pergantian bulu) secara berkala. Dalam kondisi perawatan yang ideal, bulu ekor ayam jantan Onagadori dapat tumbuh hingga lebih dari 10 meter.

Jenis-Jenis Warna Ayam Onagadori : Putih Bersih (White); Hitam Emas (Black Breasted Red); Silver Duckwing; dan Wheatens dan Red Duckwing.

Ciri-ciri khusus ayam ini antara lain:
Ekor panjang menjuntai dan tidak pernah rontok secara alami; Tubuh ramping dengan dada bidang dan kaki yang proporsional; Kepala kecil dengan jengger tunggal berwarna merah cerah; Warna bulu dominan putih, hitam, atau kombinasi hijau metalik; dan Postur elegan dan tenang.