Ayam
Ayam peliharaan yang berada disekitar kita adalah ayam hasil domestikasi. Ayam peliharaan berasal dari asia tenggara yaitu birma, ditemukan 6000 sebelum masehi. Nenek moyang ayam adalah ayam hutan, di temukan di mesir dan didomestikasi 600 thn sebelum masehi.
Ayam peliharaan sekarang ini berasal dari 4 spesies yakni: Gallus bankiva/gallus ferugenus (ayam hutan merah), Gallus lavayettei (Ayam Ceylon), Gallus sennoratii (grey jungle fowl berasal dari India bagian selatan), dan Gallus Varius (ayam hutanJawa), penyebaranya di Pulau Jawa, Bali, Lombok Sumbawa, dan Sulawesi.
Ayam (Gallus gallus domesticus) adalah unggas dari ordo Galliformes yang biasa dipelihara untuk dimanfaatkan daging, telur, dan bulunya. Ayam peliharaan merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva fowl) yang didomestikasikan dan berasal dari Asia Tenggara.
Kawin silang antar ras ayam telah menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam memasok dua sumber protein dalam pangan: daging ayam dan telur.
Ayam adalah hewan omnivora. Di alam liar, mereka menggaruk tanah untuk mencari benih, serangga, dan hewan sebesar kadal, ular kecil, dan tikus muda. Seekor ayam bisa hidup selama 5–10 tahun.
Ayam bersifat suka berteman, hidup berkelompok, mengerami telur, dan membesarkan anak secara komunal. Ayam individu mendominasi yang lain, membentuk urutan kekuasaan ; individu yang dominan mendapat prioritas untuk akses terhadap makanan dan lokasi sarang. Ayam jantan cenderung melompat dan menggunakan cakarnya saat berkonflik. Ayam mampu mengerumuni dan membunuh predator yang lemah atau tidak berpengalaman, seperti rubah, atau musang muda.
Kokok jantan adalah seruan yang keras dan terkadang melengking, yang berfungsi sebagai sinyal teritorial bagi pejantan lain, dan sebagai tanggapan terhadap gangguan mendadak di lingkungan sekitar. Ayam betina berkokok keras setelah bertelur dan memanggil anak-anaknya. Ayam memberikan panggilan peringatan yang berbeda untuk menunjukkan bahwa ada predator yang mendekat dari udara atau dari darat.
Perkembang-Biakan
Perkawinan biasanya melibatkan urutan di mana pejantan mendekati betina dan melakukan pertunjukan. Jika betina tidak mau menerima, dia akan lari; jika tidak, ia berjongkok, dan sang jantan menaikinya, berjalan dengan kedua kaki di punggungnya. Setelah sanggama, sang jantan melakukan pertunjukan menekuk ekor.
Perpindahan sperma terjadi melalui kontak kloaka antara jantan dan betina, dalam suatu tindakan yang disebut ‘ciuman kloaka’. Seperti semua burung, perkembangbiakan dikendalikan oleh sistem neuroendokrin , hormon pelepas-gonadotropin-I di hipotalamus . Hormon reproduksi termasuk estrogen , progesteron , dan gonadotropin ( hormon pelutein dan hormon perangsang folikel) memulai dan mempertahankan perubahan pematangan seksual. Reproduksi menurun seiring bertambahnya usia.
Ayam betina sering kali mencoba bertelur di sarang yang sudah berisi telur dan terkadang memindahkan telur dari sarang tetangga ke sarangnya sendiri. Ayam hanya menggunakan beberapa lokasi yang disukai, daripada memiliki sarang yang berbeda. Mereka kemudian mengerami semua telurnya. Ayam betina duduk di sarangnya, mengepakkan sayap atau mematuknya untuk membela diri jika diganggu. Ia jarang meninggalkan sarangnya sampai telurnya menetas.
Telur ayam yang subur menetas pada akhir masa pengeraman, sekitar 21 hari. Ayam betina tetap berada di sarang selama sekitar dua hari setelah anak ayam pertama menetas; selama ini anak ayam yang baru menetas makan dengan cara menyerap kantung kuning telur bagian dalam.
Ayam betina menjaga anak-anaknya dan mengeraminya agar tetap hangat. Dia menuntun mereka ke makanan dan air dan memanggil mereka ke arah makanan. Anak-anak ayam membekas di induk ayam dan kemudian terus mengikutinya. Dia terus merawat mereka sampai mereka berumur beberapa minggu. 







Peningkatan Produksi per Tahun
Daging Ayam
0
%
Telur Ayam
0
%
Ayam Pedaging
Ayam pedaging merupakan jenis ayam yang dipelihara khusus untuk menghasilkan daging. Ayam ini memiliki pertumbuhan yang cepat dan bobot tubuh yang besar dibandingkan jenis ayam lainnya.
Karakteristik Ayam Pedaging
Ayam pedaging adalah jenis ayam yang dibiakkan secara khusus untuk menghasilkan daging dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Mereka memiliki sifat genetik unik yang berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Ayam pedaging memiliki sifat genetik yang mengontrol pertumbuhan otot, efisiensi pakan, dan kesuburan. Sifat-sifat ini diturunkan melalui seleksi buatan, di mana ayam dengan sifat yang diinginkan dibiakkan bersama untuk menghasilkan keturunan yang lebih unggul.
Ayam pedaging tumbuh dengan sangat cepat, mencapai berat potong dalam waktu 6-8 minggu. Pertumbuhan yang cepat ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, nutrisi, dan manajemen.
Pemeliharaan ayam pedaging yang tepat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan kesehatan yang optimal. Hal ini mencakup penyediaan kandang yang sesuai, pemberian pakan dan minum yang memadai, serta perawatan kesehatan yang baik.
Ayam pedaging membutuhkan pakan dan air dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi yang optimal. Pakan harus diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam pada setiap tahap pertumbuhan.
Pemberian pakan dilakukan secara ad libitum, artinya ayam dapat mengakses pakan kapan saja. Air harus tersedia sepanjang waktu dan kualitasnya harus dijaga.
Perawatan kesehatan yang baik sangat penting untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan ayam pedaging. Hal ini mencakup:
- Vaksinasi: Ayam divaksinasi untuk melindungi dari penyakit umum seperti penyakit Newcastle dan penyakit Gumboro.
- Sanitasi: Kandang dan peralatan harus dibersihkan dan didesinfeksi secara teratur untuk mencegah penyebaran penyakit.
- Pemantauan Kesehatan: Ayam harus dipantau secara teratur untuk mendeteksi tanda-tanda penyakit sedini mungkin.
Di Indonesia, terdapat beberapa jenis ayam pedaging yang populer, termasuk Ayam Broiler, Ayam Kampung Super, dan Ayam KUB, masing-masing dengan karakteristik dan keunggulan tersendiri.
Ayam Kampung Super (JOPER)
Ayam Kampung Super, atau sering disebut JOPER, merupakan hasil persilangan antara ayam Bangkok jantan dan ayam petelur betina. Keunggulan dari ayam ini adalah:
Pertumbuhan cepat: Dalam waktu 2 bulan, ayam ini dapat mencapai bobot 1 kg atau lebih.
Rasa daging yang gurih: Daging ayam kampung super dianggap lebih lezat dibandingkan dengan ayam broiler.
Ayam KUB
Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbang) adalah jenis ayam yang awalnya dikembangkan sebagai ayam petelur, tetapi juga banyak digunakan sebagai ayam pedaging. Keunggulan dari ayam KUB adalah:
Daya tahan tubuh yang baik: Ayam ini dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi lingkungan yang bervariasi.
Kualitas daging yang baik: Dagingnya padat dan memiliki rasa yang khas.
Ayam Broiler
Ayam broiler adalah jenis ayam pedaging yang paling umum di Indonesia. Keunggulan dari ayam broiler adalah:
Masa panen cepat: Hanya membutuhkan waktu sekitar 35 hari untuk mencapai bobot 1,5 hingga 2 kg.
Harga terjangkau: Daging ayam broiler sangat diminati oleh konsumen karena teksturnya yang empuk dan harganya yang bersaing.
Ayam Arab
Ayam Arab adalah jenis ayam pedaging yang juga populer di Indonesia. Keunggulan dari ayam ini adalah:
Daging yang berkualitas: Ayam Arab memiliki daging yang empuk dan lezat, serta cocok untuk berbagai olahan masakan.
Pertumbuhan yang baik: Meskipun tidak secepat ayam broiler, ayam Arab tetap memiliki potensi pertumbuhan yang baik.
Ayam Kampung Asli
Ayam kampung asli adalah ayam lokal yang dipelihara secara tradisional. Keunggulan dari ayam kampung asli adalah:
Rasa daging yang lebih gurih: Daging ayam kampung asli dianggap lebih sehat dan alami karena pakan yang digunakan lebih alami.
Daya tahan tubuh yang kuat: Ayam ini dapat bertahan hidup dengan baik meskipun dipelihara secara sederhana.
Dengan berbagai jenis ayam pedaging yang ada, peternak dapat memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan kondisi pemeliharaan yang dimiliki. Setiap jenis memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri, sehingga pemilihan bibit yang tepat sangat penting untuk keberhasilan usaha ternak.






Ayam Petelur
Ayam petelur adalah ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk menghasilkan telur. Ada dua jenis utama ayam petelur: Ayam Petelur Ringan dan Ayam Petelur Medium. Ayam petelur ringan memiliki bobot badan yang ringan dan hanya menghasilkan telur, sedangkan ayam petelur medium memiliki bobot badan yang lebih besar dan dapat menghasilkan telur serta daging. Keduanya memiliki potensi produksi telur yang tinggi, dengan ayam petelur hibrida Golden Comet yang dikenal sebagai ayam negeri atau ayam ras petelur.
GDM Organik
Untuk merawat ayam petelur, penting untuk memberikan pakan yang tinggi protein, energi, kalsium, dan vitamin. Pakan yang baik akan meningkatkan produksi telur dan kesehatan ayam. Selain itu, kandang yang nyaman dan sehat juga sangat penting untuk memastikan ayam produktif.
Persiapan Kandang adalah salah satu faktor pendukung suksesnya ternak ayam petelur. Kandang ayam petelur saat ini telah banyak berinovasi agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Beberapa kriteria kandang ayam petelur, diantaranya adalah sebagai berikut : Suhu Kandang 32,5°C – 35°C; Kelembaban Berkisar Antara 60–70%; Penerangan Dan Atau Pemanasan Kandang.
Umur ayam petelur dalam menghasilkan telur termasuk Panjang yaitu 1,5 – 2 tahun. Namun perlu pula dicatat umur setiap ayam yang ada di kandang karena semakin tua ayam tersebut akan semakin menurunkan produktivitasnya.
Keberhasilan peternakan ayam petelur sangat bergantung pada pemilihan jenis ayam yang sesuai dengan iklim, khususnya di Indonesia yang tropis, manajemen pemeliharaan, dan tujuan usaha. Berikut adalah beberapa jenis ayam petelur yang cocok dibudidayakan di Indonesia :
- Ayam Isa Brown Asal: Dikembangkan di Prancis melalui persilangan Rhode Island Red dan Rhode Island White. Ciri Fisik: Bulu cokelat kemerahan, tubuh sedang, dan jinak. Produksi Telur: 300-320 butir/tahun dengan cangkang cokelat. Mulai bertelur pada usia 18-20 minggu. Pesesuaian di Indonesia: Tahan terhadap cuaca panas, adaptif, dan mudah berproduksi meski dalam kondisi kandang sederhana. Keunggulan: Konsumsi pakan efisien dan tingkat stres rendah. Pertimbangan: Memerlukan vaksinasi rutin untuk mencegah penyakit.
- Ayam Lohmann Brown Asal: Dikembangkan oleh perusahaan Lohmann Tierzucht (Jerman). Ciri Fisik: Mirip Isa Brown, bulu cokelat, dan postur kompak. Produksi Telur: 320-340 butir/tahun. Telur berukuran besar dengan cangkang kuat. Kesesuaian di Indonesia: Cocok untuk peternakan intensif karena produktivitasnya stabil di suhu tropis. Keunggulan: Konversi pakan sangat efisien. Pertimbangan: Membutuhkan manajemen kandang yang baik untuk memaksimalkan produksi.
- Ayam Hy-Line Asal: Dikembangkan oleh Hy-Line International (AS). Terdiri dari varian Hy-Line Brown dan Silver. Ciri Fisik: Tubuh ramping, aktif, dan bulu berwarna cokelat atau putih. Produksi Telur: 340-360 butir/tahun. Telur berwarna cokelat atau putih tergantung varian. Kesesuaian di Indonesia: Populer di peternakan komersial karena daya tahan terhadap penyakit. Keunggulan: Produktivitas tinggi dan umur produktif panjang (hingga 80 minggu). Pertimbangan: Perlu sistem ventilasi kandang yang optimal.
- Ayam Hisex Asal: Dikembangkan oleh Hendrix Genetics (Belanda). Terdiri dari Hisex Brown dan White. Ciri Fisik: Ukuran tubuh kecil hingga sedang, sangat aktif. Produksi Telur: 330-350 butir/tahun. Telur berwarna cokelat atau putih. Kesesuaian di Indonesia: Cocok untuk peternakan dengan skala menengah hingga besar. Keunggulan: Tahan terhadap fluktuasi suhu. Pertimbangan: Membutuhkan pakan berkualitas tinggi untuk hasil maksimal.
- Ayam Arab Asal: Diperkirakan berasal dari wilayah Timur Tengah. Ciri Fisik: Bulu hitam-putih (betina) atau merah-putih (jantan), ukuran tubuh kecil. Produksi Telur: 250-280 butir/tahun. Telur berukuran kecil dengan cangkang tipis. Kesesuaian di Indonesia: Ideal untuk peternak rumahan karena tahan penyakit dan bisa dipelihara semi-intensif. Keunggulan: Biaya pemeliharaan rendah dan adaptif di lingkungan alami. Pertimbangan: Harga telur lebih murah karena ukuran kecil.
- Ayam Australorp Asal : Australia, hasil pengembangan dari Orpington. Ciri Fisik : Bulu hitam mengkilap, tubuh besar, dan sifat tenang. Produksi Telur : 250-300 butir/tahun. Telur berukuran besar dengan cangkang cokelat. Kesesuaian di Indonesia : Cocok untuk peternakan dual-purpose (telur dan daging). Keunggulan : Tidak rewel dalam pakan dan tahan stres. Pertimbangan : Produktivitas telur sedikit di bawah jenis komersial.






Ayam hias dipelihara terutama bukan untuk diambil dagingnya dan atau telurnya. Ayam yang dikategorikan sebagai ayam hias pada umumnya mempunyai keunikan pada tubuhnya seperti suara, postur tubuh, warna, maupun bulunya.
Ada beberapa ayam hias yang dipelihara untuk klangenan, beberapa diantaranya, adalah : Ayam Cemani, Ayam Brahma, Ayam Kate, Ayam Poland, Ayam Pheasant, Ayam Onagadori, dan masih ada lagi lainnya..
Ayam Cemani
Ayam Cemani adalah jenis ayam langka dari Indonesia. Mereka memiliki gen dominan yang menyebabkan hiperpigmentasi (fibromelanosis), sehingga warnanya sebagian besar hitam, termasuk bulu, paruh, dan organ dalamnya.
Standar optimalnya adalah paruh, lidah, jengger, dan pial mereka tampak hitam, dan bahkan daging dan organ mereka berwarna hitam atau abu-abu. Namun, bertentangan dengan kepercayaan umum, tulang mereka sebenarnya tidak hitam. Darah mereka biasanya berwarna merah.
Ada beberapa varietas ayam Cemani, diantaranya adalah sebagai berikut :
Ayam Cemani Wilah, Ayam Cemani Sumpel, Ayam Cemani Telon, Ayam Cemani Walik, Ayam Cemani Mahkota/Mawar, Ayam Cemani Rajeg/Besi, dan Ayam Cemani Klawu/Putih.
Ayam Kate
Ayam katai, ayam kate, atau ayam katik (bahasa Inggris: bantam chicken) adalah ayam yang berukuran kecil atau kerdil pertumbuhannya.
Karena bentuknya yang mini dan lucu, ayam jenis ini banyak digunakan sebagai ayam hias, bukan ayam pedaging atau petelur.
Dari awalnya, ayam kate sudah banyak mengalami persilangan. Terdapat tiga tipe ayam kate, yaitu ori atau asli, miniatur yang merupakan hasil persilangan, dan ayam kate hasil rekayasa genetika.
Jenis-jenis ayam kate yang ada dipelihara, diantaranya adalah :
Ayam Serama, American Game Bantam, Ayam Kate Berbulu, Ayam Kate Pictave, Ayam Kate Burma, Ayam Kate Batik, Ayam Rosecomb Bantam, Ayam Kate Jepang, Ayam Kate Jambul Mekar, dan Belgian Bearded d’Anvers.
Ayam Cemani
Ayam Cemani adalah jenis ayam langka dari Indonesia. Mereka memiliki gen dominan yang menyebabkan hiperpigmentasi (fibromelanosis), sehingga warnanya sebagian besar hitam, termasuk bulu, paruh, dan organ dalamnya.
Standar optimalnya adalah paruh, lidah, jengger, dan pial mereka tampak hitam, dan bahkan daging dan organ mereka berwarna hitam atau abu-abu. Namun, bertentangan dengan kepercayaan umum, tulang mereka sebenarnya tidak hitam. Darah mereka biasanya berwarna merah.
Ada beberapa varietas ayam Cemani, diantaranya adalah sebagai berikut :
Ayam Cemani Wilah, Ayam Cemani Sumpel, Ayam Cemani Telon, Ayam Cemani Walik, Ayam Cemani Mahkota/Mawar, Ayam Cemani Rajeg/Besi, dan Ayam Cemani Klawu/Putih.
Ayam Kate
Ayam katai, ayam kate, atau ayam katik (bahasa Inggris: bantam chicken) adalah ayam yang berukuran kecil atau kerdil pertumbuhannya.
Karena bentuknya yang mini dan lucu, ayam jenis ini banyak digunakan sebagai ayam hias, bukan ayam pedaging atau petelur.
Dari awalnya, ayam kate sudah banyak mengalami persilangan. Terdapat tiga tipe ayam kate, yaitu ori atau asli, miniatur yang merupakan hasil persilangan, dan ayam kate hasil rekayasa genetika.
Jenis-jenis ayam kate yang ada dipelihara, diantaranya adalah :
Ayam Serama, American Game Bantam, Ayam Kate Berbulu, Ayam Kate Pictave, Ayam Kate Burma, Ayam Kate Batik, Ayam Rosecomb Bantam, Ayam Kate Jepang, Ayam Kate Jambul Mekar, dan Belgian Bearded d’Anvers.
Ayam Brahma
Bulu-bulu tebal yang dimiliki ayam ini tidak hanya menyelimuti tubuhnya saja, namun kaki hingga jari-jarinya juga tertutupi bulu. Hal ini menjadikan ayam ini terlihat semakin menarik. Ada Tiga varietas warna diakui dalam Standar: terang, gelap, dan buff.
Brahma terang memiliki warna dasar putih, dengan bulu hitam bertepi putih dan ekor hitam; bulu pelana ayam jantan bergaris-garis hitam. Ayam Brahma kuning memiliki pola hitam yang sama dengan yang terang, tetapi dengan warna dasar kuning keemasan, bukan putih.
Saat ini, telah banyak tersedia aneka jenis warna ayam brahma yang beredar dipasaran lokal. Banyak pilihan, dan diantara jenis-jenis sebagai berikut :
black brahma, buff brahma chickens, blue brahma, gold partridge, columbian light brahma, dan mix color.
Ayam Poland
Ayam Polandia atau Poland adalah ras ayam jambul Eropa, memiliki jengger kecil berbentuk V dan jambul bulu yang lebat di ubun-ubun kepala. Mereka dipelihara untuk pertunjukan atau hiasan.
Beberapa jenis ayam poland yang ada di Indonesia diantaranya adalah:
- Ayam Poland Bertanduk. Ayam ini mirip dengan Ayam Poland pada umumnya, namun yang membedakan adalah jambulnya yang menyerupai tanduk.
- Ayam Poland Galur Murni, adalah varietas Ayam Poland yang memiliki warna tubuh tunggal, seperti hitam atau abu-abu, sementara jambulnya selalu berwarna putih.
- Ayam Poland Three Colour, adalah jenis Ayam Poland yang memiliki beragam kombinasi warna pada tubuhnya. Mereka bisa memiliki warna hitam yang bercampur dengan coklat dan putih, atau abu-abu, kuning, atau berbagai kombinasi warna lainnya.
Ayam Onagadori
Ayam Onagadori merupakan salah satu ayam yang tergolong unik, langka, dan sangat istimewa. Berasal dari Jepang, ayam ini dikenal luas karena memiliki ekor yang bisa tumbuh sangat panjang, bahkan hingga 20 meter di negara asalnya.
Di Indonesia sendiri, panjang ekornya bisa mencapai 1,5 meter. Keunikan ini membuat Ayam Onagadori mendapat julukan “ayam paling terhormat” dan menjadi salah satu dari 17 spesies asli Jepang yang dilindungi oleh pemerintah.
Yang membuat Onagadori begitu luar biasa adalah kemampuan uniknya dalam memanjangkan ekor secara terus-menerus, berbeda dari ayam lain yang mengalami proses molting (pergantian bulu) secara berkala. Dalam kondisi perawatan yang ideal, bulu ekor ayam jantan Onagadori dapat tumbuh hingga lebih dari 10 meter.
Jenis-Jenis Warna Ayam Onagadori : Putih Bersih (White); Hitam Emas (Black Breasted Red); Silver Duckwing; dan Wheatens dan Red Duckwing.
Ciri-ciri khusus ayam ini antara lain:
Ekor panjang menjuntai dan tidak pernah rontok secara alami;
Tubuh ramping dengan dada bidang dan kaki yang proporsional;
Kepala kecil dengan jengger tunggal berwarna merah cerah;
Warna bulu dominan putih, hitam, atau kombinasi hijau metalik; dan
Postur elegan dan tenang.






















