Program
Agrikultura Indonesia
Agrikultura
Digitalisasi
Komersialisasi
Latar Belakang
Dengan kondisi alam sebagai negara kepulauan, dengan luas perairan yang lebih besar dari daratan, dan dianugerahi dengan sebagian besar lahan yang subur, serta posisi geografis di wilayah katulistiwa, dengan sinar matahari yang bersinar sepanjang tahun, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara produsen agrikultura yang besar.
Teknologi memegang peranan yang penting dalam memberdayakan potensi yang ada, serta untuk meningkatkan produktifitas agrikultura. Penerapannya, bukan hanya di bidang kegiatan usaha produksi secara langsung, tatapi juga di infrastrukur dan ekosistem pendukung agrikultura secara menyeluruh. Pesatnya kemajuan di bidang teknologi Informasi, merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan hasil produksi agrikultura.
Program ini bertujuan untuk menyatukan kegiatan agrikultura secara menyeluruh, terhubung, terintegrasi, dan saling mendukung, sehingga dapat dihasilkan produktifitas agrikultura yang tinggi dan berdaya-saing.
Permasalahan
Informasi tentang Teknologi dan Data
Teknologi agrikultura, dari mulai pembibitan, sampai dengan panen, dan bahkan paska-panen, kurang mampu diakses oleh praktisi usaha agrikultura. Khususnya status terkini, yang telah dihasilkan oleh para penggiat riset dan inovasi.
Demikian pula data mengenai keberadaan komoditas lain, baik yang sejenis, maupun yang lain, yang diperlukan untuk strategi produksi dan pemasaran. Komoditas apa yang belum ada atau kurang pasokan, dan juga sebaliknya yang sudah over-supply.
Dan yang tidak kalah pentingnya, adalah data tentang kondisi jenis lahan, iklim, dan curah hujan. Sehingga kegiatan usaha agrikultura dilakukan juga berdasarkan kesesuaian ekosistem alam, bukan hanya kepopuleran.
Akses Pendanaan dan Komersialisasi
Pendanaan adalah masalah yang sampai sekarang sering membelit para praktisi agrikultura, terutama yang bermodal kecil, sehingga banyak yang terjerat lilitan hutang kepada rentenir, dan atau terpaksa menjual hasil usahanya dengan sistem ijon.
Demikian juga tentang komersialisas produk agrikultura, yang membutuhkan pegaturan produksi dan pemasaran yang tepat, yang sampai saat ini masih sering terjadi adanya ketimpangan harga jual yang tergantung kepada pihak luar, bukan produsen hasil agrikultura.
Solusi
terhubung dan saling mendukung
Program kegiatan ini bertujuan untuk membangun jaringan yang menyeluruh, terintegrasi, dan saling mendukung, yang menghubungkan praktisi agrikultura, penggiat riset dan inovasi, penyandang dana, serta akses data, peraturan dan kebijakan.
Dengan adanya hubungan langsung, semua pihak dapat saling kontak, mengungkapkan pemasalahan serta memberikan solusi kepada pihak lain, baik berupa pelayanan, teknologi, data, dana, serta strategi komersialisasi, sehingga menambah ketangguhan, dan kemandirian agrikultura Indonesia.
Digital, Hijau, & Biru
bersih, adil, menyeluruh, terhubung, terintegrasi, dan saling mendukung
- Penyiapan lahan
- Pembibitan/Pembenihan
- Budidaya
- Pemanenan
- Paska-Panen
- Pengolahan Hasil Panen
- Data Komoditi, Lahan, Geografi, dan Iklim
- Logistik dan Transportasi
- Penyandang Dana dan Crowdfunding
- Infrastruktur Sistem Informasi dan Big-Data
- Kecerdasan Buatan (AI) dan Internet of Things
- Network, Apps, DApps, dan Advanced-Security
- Produsen
- Koperasi
- StartUp
- UMKM
- BUMN
- Marketplace
Agrikultura Indonesia
tumbuh bersama, terhubung, terbuka, adil, bersinergi, dan saling menguntungkan
Tim
penanggung-jawab kompetensi