Panen
Panen adalah pemungutan (pemetikan) hasil sawah atau ladang. Istilah ini paling umum digunakan dalam kegiatan bercocok tanam dan menandai berakhirnya kegiatan di sebuah lahan. Namun, istilah ini memiliki arti yang lebih luas, karena dapat dipakai pula dalam budi daya ikan atau ternak, dan berbagai jenis objek usaha agrikultura lainnya, seperti jamur, udang, alga atau gulma laut, dan hasil hutan (kayu maupun non-kayu)
Berdasarkan bagian dari produk agrikultura yang dipanen, pemanenan dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu; pemanenan sebagian, dan pemanenan keseluruhan.
Pemanenan sebagian. Pada praktik budi daya tumbuhan menahun seperti kelapa sawit dan karet, yang dipanen bukanlah seluruh bagian tanamannya, melainkan bagian yang dimanfaatkan. Pada kelapa sawit, yang diambil adalah buahnya. Dengan mengambil buahnya saja, pohon tidak mati. Begitu pula dengan pohon karet yang diambil hanya getahnya. Umumnya tanaman perkebunan hanya dipanen sebagian.
Pada praktik peternakan domba, yang dipanen adalah rambutnya (wool) dan domba tetap dipelihara sampai rambutnya tumbuh kembali. Pada peternakan sapi, yang dipanen adalah susunya. Sapi hanya akan menghasilkan susu setelah melahirkan anak pertama.
Pemanenan keseluruhan, adalah mengambil seluruh bagian tubuh individu suatu organisme sehingga individu tersebut tidak lagi hidup. Pemanenan jenis ini adalah yang paling umum dilakukan di berbagai aktivitas agrikultura.
Pada aktivitas budi daya tumbuhan semusim, pemanenan mencabut akar tanaman dari tanah sehingga tanaman kehilangan akses terhadap nutrisi dari tanah. Setelah itu, tanaman diproses untuk diambil sebagian tubuhnya saja atau seluruhnya.
Pada praktik peternakan yang menghasilkan daging, hewan disembelih sehingga tidak dapat melanjutkan hidupnya. Daging hewan dibersihkan, dipisahkan dari bagian yang tidak diinginkan, dan dipotong berdasarkan jenisnya (untuk hewan besar) sebelum dijual.
Pada hewan kecil seperti ikan teri dan lele, seluruh bagian ikan adalah yang dijual.
Pada praktik kehutanan, pemanenan keseluruhan yaitu memotong pohon dari pangkal batang yang dekat dengan tanah. Namun beberapa jenis pohon mampu tumbuh kembali dari sisa batang dan akar yang ada (terubusan). 
















Panen
/tahun
juta ton padi (GKG)
0
ton susu segar
0
juta ton TBS sawit
0
ton total perikanan
0
Pemanen kombinasi (combine harvester) adalah mesin yang memanen tanaman serealia. Mesin ini, seperti namanya, merupakan kombinasi dari tiga operasi yang berbeda, yaitu menuai, merontokkan, dan menampi, dijadikan satu rangkaian operasi. Di antara serealia yang dipanen antara lain gandum, oat, rye, barley, jagung, kedelai, dan flax.
Batang serealia atau jerami ditinggalkan di lahan untuk memberikan nutrisi dan menambah kadar organik bagi tanah, atau dikumpulkan kembali dengan mesin baler (pembuat bale, gulungan jerami) dan dipadatkan untuk diberikan ke hewan ternak.
Pemanen kombinasi adalah salah satu penemuan penting di bidang pertanian karena mampu menghemat biaya tenaga kerja dan mengefisiensikan usaha tani.
Tanaman yang akan dipanen masuk ke nomor (2) dengan dipotong batang bawahnya menggunakan batang pemotong. Setelah itu dialirkan ke perontok (6) menggunakan auger (3) dan konveyor (4).
Biji-bijian yang rontok akan jatuh ke nampan di bawahnya (9), dengan memanfaatkan getaran yang dihasilkan mesin, biji-bijian mengalir ayakan (11) dan ayakan utama (12) lalu jatuh ke kaki auger biji-bijian (15) untuk dibawa ke tangki biji-bijian (16).
Sementara jerami yang mungkin masih mengandung biji-bijian dibawa sambil digetarkan di pembawa jerami (8). Biji-bijian yang tersisa akan jatuh ke ayakan (11) dan mengikuti aliran biji-bijian utama. Tongkol atau kepala biji-bijian berukuran cukup besar sehingga tidak dapat lolos ayakan utama.
Tongkol akan kembali ke perontok (6) untuk dirontokkan kembali. Jerami akan dikeluarkan melalui penekan jerami (chaffer). 