Pakan

Pakan adalah makanan yang diberikan kepada hewan nonmanusia. Hewan-hewan yang diberi pakan biasanya merupakan hewan yang berada dalam kendali manusia dan kelangsungan hidupnya dipengaruhi oleh manusia, seperti hewan domestik atau satwa liar yang dirawat manusia.

Sebagai makhluk hidup, hewan memerlukan nutrien untuk keperluan metabolisme tubuhnya. Jenis pakan yang diberikan kepada hewan bervariasi dan bergantung pada kebutuhan fisiologis hewan atau kelompok hewan yang diberi pakan. Namun, secara umum pakan hewan harus mengandung makronutrien yang diperlukan tubuh dalam jumlah banyak, seperti karbohidrat, protein, dan lipid; serta mikronutrien yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang lebih sedikit, seperti vitamin dan mineral. Formulasi pakan sangat berkaitan dengan kebutuhan energi seekor hewan.
Secara tradisional, hewan diberi pakan berupa sampah makanan manusia dan produk sampingan industri pengolahan makanan. Saat industri peternakan berkembang, orang-orang berusaha menyediakan pakan ternak dalam jumlah besar dan pabrik pakan pun muncul menghasilkan pakan komersial. Ketika hewan kesayangan semakin digemari, pakan komersial untuk mereka juga memenuhi pasar.

Jenis Pakan

Pakan ruminansia

Dalam peternakan, pakan merupakan unsur terpenting dan biasanya menjadi komponen biaya terbesar dalam pemeliharaan hewan. Peternak sering kali mengurangi biaya pakan dengan menanam sendiri tumbuhan pakan untuk ternak herbivor mereka atau memanfaatkan produk sampingan usaha pertanian atau perkebunan (misalnya bungkil inti sawit).

Sebagai herbivor, komponen utama pakan ruminansia adalah hijauan, yang umumnya berasal dari rumput-rumputan (famili Poaceae) dan kacang-kacangan (famili Fabaceae). Hijauan dapat diberikan kepada ternak dalam kondisi segar, dikeringkan dalam bentuk hay atau jerami, atau difermentasikan dalam bentuk silase. Hijauan merupakan sumber karbohidrat, termasuk serat pangan, yang biasanya diberikan sebanyak 10–12% dari bobot badan ternak per hari.

Komponen pakan yang lain adalah konsentrat (pakan penguat) yang merupakan campuran bahan-bahan dengan kandungan protein dan energi yang tinggi. Konsentrat umumnya diberikan sebanyak 1–2% dari bobot badan ternak per hari. Terkadang, konsentrat juga dicampur dengan premiks, yang terbagi menjadi pelengkap pakan (suplemen) dan imbuhan pakan (aditif).


Pakan unggas

Unggas merupakan jenis hewan dengan kebutuhan nutrisi yang cukup tinggi. Satu ekor unggas saja bisa membutuhkan 23% protein kasar per hari. Ada beberapa jenis pakan yang bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan protein unggas:

Jagung giling merupakan sumber pakan ternak unggas terbaik yang cukup melimpah. Kandungan protein kasar jagung yang mencapai 8% tentu bisa dijadikan sebagai bahan tambahan pakan bernutrisi tinggi. Serat kasar yang cukup rendah pada biji jagung juga bisa mengurangi banyaknya jumlah nutrisi yang terbuang melalui feses. Nutrisi yang terserap sempurna tentu akan mempercepat pertumbuhan dan perkembangan unggas tersebut sehingga lebih cepat panen.

Pollard. Limbah dari penggilingan gandum ini memiliki tingkat protein kasar yang cukup tinggi sehingga bisa dijadikan sebagai bahan campuran pakan. Kandungan protein kasar pada pollard cukup tinggi, yakni mencapai 12.7%. Harganya cukup tinggi, dan biasanya persentase penggunaan pollard dalam ransum pakan unggas, di bawah 10% dari total ransum untuk menekan biaya.

Larva lalat hitam yang lebih populer disebut dengan Manggot BSF ini merupakan sumber pakan baru yang memiliki nutrisi tinggi. Protein kasar yang ada pada Maggot BSF bisa mencapai 38%, loh. Meskipun kaya nutrisi, Maggot tidak bisa diberikan begitu saja kepada unggas. Maggot diberikan dalam bentuk tepung dan campur kedalam pakan unggas.

Salah satu bahan yang banyak dipakai untuk sumber pakan ternak adalah tepung ikan. Kandungan protein kasar yang dimiliki tepung ikan sangat tinggi. Tepung ikan juga diperkaya dengan kandungan nutrisi lainnya. Kandungan protein kasar yang mencapai hingga 48%. Sayangnya, sifat anti nutrisi yang dimiliki tepung ikan membuatnya hanya bisa digunakan maksimal 25% saja dalam ransum pakan.

Sorgum. Salah satu jenis biji-bijian ini memiliki persentase protein mencapai 12,8%, hampir sama dengan jagung. Harga Sorgum yang cukup terjangkau bisa dijadikan sebagai alternatif sumber pakan berprotein tinggi yang ramah di kantong.

Bungkil kacang kedelai. Salah satu limbah dari olahan biji kedelai ini masih meninggalkan kandungan protein kasar yang cukup tinggi, berkisar 44%. Selain kandungan nutrisi yang cukup tinggi, ketersediaan bungkil kedelai juga masih melimpah, sehingga bisa diberikan secara kontinu kepada unggas.

Pakan perikanan

Pakan perikanan adalah pakan yang digunakan untuk memberikan nutrisi bagi ikan, udang, dan hewan air lainnya yang dipelihara oleh manusia, secara komersial maupun tidak. Pakan ikan dibuat dalam berbagai bentuk, seperti pelet, butiran, dan konsentrat untuk memudahkan pemberian pakan.

Pakan ikan
Ikan yang baru menetas dari telur (bibit ikan), pertama akan menyerap nutrisi dari kuning telur yang masih menempel di tubuhnya. Setelah habis, bibit ikan siap untuk memakan pakan yang disediakan oleh manusia. Bibit dari beberapa jenis ikan yang dipelihara hanya memakan mangsa yang masih hidup, terutama ikan yang tidak memangsa fitoplankton dan zooplankton di habitat aslinya.

Umumnya ada dua komponen utama yang menjadi bahan baku pakan ikan, yaitu tepung ikan dan minyak ikan, yang keduanya merupakan produk samping dari pemrosesan ikan dan tidak layak dikonsumsi oleh manusia. Minyak ikan mengandung asam lemak yang bermanfaat untuk pertumbuhan ikan dan sesuai dengan nutrisi yang diterima ikan di habitat aslinya, terutama bagi budi daya ikan laut. Tepung dan minyak ikan juga mengandung cukup vitamin dan mineral

Pakan udang

Pakan udang merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan budidaya udang.

Untuk mencapai keberhasilan dalam membudidayakan udang ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara khusus dalam mengelola atau memberikan makanan udang yaitu seperti memperhatikan aspek kimia dalam hal seperti memperhatikan kandungan nutrisi makanan yang meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.

Kemudian selanjututnya yaitu aspek fisik makanan seperti bentuk dan ukurana makanan. Selanjutnya yang ketiga yang perlu diperhatikan yaitu aspek biologi seperti, aspek perbandingan jumlah makanan yang dikomsumsi dengan kemampuan makanan yang dikomsumsi dapat meningkatkan berat tubuh udang. Terakhir yaitu aspek ekonomis yaitu kelayakan harga ditinjau dari segi kualitas maupun nilai makanan.

Dalam budidaya udang ada beberapa syarat dalam memberikan makanan udang salah satunya makanan udang harus mempunyai aroma yang disukai oleh udang.

Pakan