Kacang Tanah

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman polong-polongan atau legum anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dengan daun-daun kecil tersusun majemuk. Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu. Di Indonesia, ia dikenal pula sebagai kacang unasuukkacang jebrolkacang bandungkacang tubankacang kole, serta kacang banggala. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai peanut, groundnut.

Sejarah

Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia, namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis Masuknya kacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan karena dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol, Cina, atau Portugis sewaktu melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597. Pada tahun 1863 Holle memasukkan kacang tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukkan pula kacang tanah dari Mesir, Republik Rakyat Tiongkok dan India kini merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.

Kacang tanah bermula terpusat di India, China, Nigeria, Amerika Serikat dan Gombai, kemudian meluas ke negara lain. Di Indonesia Kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia.

Jenis Tanaman

Kacang tanah budidaya di Indonesia dibagi menjadi dua tipe : tipe tegak dan tipe menjalar.
Tipe tegak. Jenis kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek genjah dan kemasakan buahnya serempak.
Tipe menjalar. Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umumnya berumur panjang. Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi.


Varitas

Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan karakteristik sebagai berikut;
+ Daya hasil tinggi
+ Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari.
+ Hasilnya stabil.
+ Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun).
+ Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek.

Varietas kacang tanah di Indonesia yang terkenal, yaitu;
+ Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan).
+ Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan).
+ Kacang Holle, merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietas-varietas yang ada. Kacang Holle tidak bisa disamakan dengan kacang lain karena memang berbeda varietas.

Budidaya Tanaman Kacang Tanah

Syarat Pertumbuhan

  • Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang.
  • Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32 derajat C. Bila suhunya di bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang.
  • Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar pertanaman.
  • Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya.
  • Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang gembur/bertekstur ringan dan subur.
  • Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0–6,5.
  • Kekurangan air menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air dapat berasal dari mata air atau sumber air yang ada disekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase dan berserasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
  • Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada ketinggian antara 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.

 

Pembibitan

Persyaratan Benih
Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yang baik adalah:
+ Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
+ Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %).
+ Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
+ Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
+ Kadar air benih berkisar 9-12 %.

Penyiapan Benih
Penyiapan benih kacang tanah meliputi hal-hal sebagai berikut:
+ Benih dilakukan secara generatif (biji).
+ Benih sebaiknya tersimpan dalam kaleng kering dan tertutup.
+ Benih yang baik tersimpan dalam keadaan kering yang tertutup.
+ Benih diperoleh dari Balai Benih atau Penangkar Benih yang telah ditunjuk oleh Balai Sertifikasi.
+ Perkiraan kebutuhan benih dapat mengikuti rumus sebagai berikut: B = a x b x c kg 100 x p x q
(B = bobot benih (kg); a = Jumlah benih/lubang; b = Bibit per-1000 biji (g); c = Lokasi yang akan ditanam (hektar); p = Jarak antar barisan (m); q = Jarak dalam barisan (m))

Pengolahan Media Tanam

Persiapan
Pengukuran luas lahan sangat berguna untuk mengetahui berapa jumlah benih yang dibutuhkan. Kondisi lahan yang terpilih harus disesuaikan dengan persyaratan tanaman kacang tanah.

Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada. Pembajakan dilakukan dengan hewan ternak, seperti kerbau, sapi, atau pun dengan mesin traktor. Pencangkulan dilakukan pada sisi-sisi yang sulit dijangkau oleh alat bajak dan alat garu sampai tanah siap untuk ditanami.

Pembentukan Bedengan
Untuk memudahkan pengaturan penanaman dilakukan pembedengan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan, yaitu untuk lereng agak curam jarak tanam cukup 0,5 m dan untuk lahan yang tidak begitu miring bisa antara 30–40 meter. Sedangkan untuk tanah datar, luas bedengan adalah 10 – 20 meter atau 2 x 10 meter. Ketebalan bedengan antara 20–30 cm.

Pengapuran
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam, perlu dilakukan pengapuran. Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran pada saat pembajakan adalah 1-2,5 ton/ha dicampurkan dan diaduk hingga merata. Selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.

Pemupukan
Pemupukan adalah untuk menambah unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. Jenis dan dosis pupuk setiap hektar yang dianjurkan adalah Urea=60–90 kg ditambah TSP=60–90 kg ditambah KCl=50 kg. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam. Pupuk dimasukkan di kanan dan kiri lubang tugal dan tugal dibuat kira-kira 3 cm.

Teknik Penanaman

Penentuan Pola Tanam
Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm atau 30 x 20 cm. Pada tanah yang kurang subur dapat ditanam lebih rapat yaitu 40 x 10 cm atau 20 x 20 cm.

Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm dengan tugal dengan jarak seperti yang telah ditentukan di atas.

Cara Penanaman
Pilih benih kacang yang telah memenuhi syarat benih bermutu tinggi. Masukan benih satu atau dua butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis. Waktu tanam yang paling baik dilahan kering adalah pada awal musim hujan, di lahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni (palawija I) atau bulan Juli-September (palawija II). Sedangkan untuk lahan bukaan terlebih dahulu dilakukan inokulasi rhizobium (benih dicampur dengan inokulan dengan dosis 4 gram/kg) kemudian benih langsung ditanam paling lambat 6 jam.

Pemeliharaan Tanaman

Penyulaman
Penyulaman dilakukan bila ada benih yang mati atau tidak tumbuh, untuk penyulaman waktunya lebih cepat lebih baik (setelah yang lain kelihatan tumbuh ± 3-7 hari setelah tanam).

Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk menghindari hama dan penyakit tanaman. Juga agar tanaman yang ditanam tidak bersaing dengan tanaman liar (gulma) pada umur 5-7 hari.

Pembubunan
Pembubunan dilakukan dengan cara mengumpulkan tanah di daerah barisan sehingga membentuk gundukan yang membentuk memanjang sepanjang barisan tanaman.

Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan jenis dan dosis pupuk yang dianjurkan yaitu Urea=60-90 kg/ha ditambah TSP=60-90 kg/ha ditambah KCl=50 kg/ha. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam dan pupuk dimasukan dikanan kiri lubang tunggal.

Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada musim kemarau diberikan mulsa dan pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyiraman, karena dapat menggganggu penyerbukan.

Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan untuk mengusir ataupun memberantas hama tanaman hendaknya dilakukan pada sore atau malam hari. Obat yang digunakan maupun dosis sesuai dengan jenis hama yang menyerang tanaman tersebut.

Pemeliharaan Lain
Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan, asalkan tidak memerlukan biaya yang berarti, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).

KacangTanah

(Hektar) Luas Panen
0
(Ton) Produksi/Tahun
0
(Kg/Ha) Produktifitas
0
(Ton) Impor/Tahun
0

Panen dan Pasca Panen Kacang Tanah

Panen

Ciri dan Umur Panen
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek ± 3- 4 bulan dan umur panjang ± 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain: Batang mulai kecoklatan; Daun menguning dan sebagian mulai berguguran; Polong sudah berisi penuh dan keras; dan Warna polong coklat kehitam-hitaman.

Cara Panen
Pencabutan tanaman, lalu memetik polong (buahnya) terus bersihkan dan dijemur matahari, memilih bila diperlukan untuk benih dan seterusnya dilakukan penyimpanan, untuk konsumsi bisa di pasarkan langsung atau bisa langsung dibuat berbagai jenis produk makanan.

Perkiraan Produksi
Jumlah produksi panen yang normal dalam satuan luas, misalnya untuk lahan seluas satu hektar produksi normal berkisar antara 1,5-2,5 ton polong kering.


Pasca Panen

Pengumpulan
Kumpulkan brangkasan tanaman kacang tanah ditempat strategis.

Penyortiran dan Penggolongan
Pilah-pilah polong yang tua dan polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkan derajat ketuaannya, lalu seleksi polong yang rusak atau busuk untuk dibuang.

Penyimpanan
–> Penyimpanan dalam bentuk polong kering; masukan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
–> Penyimpanan dalam bentuk biji; Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur (keringkan) biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukan ke dalam wadah kering.

Pengemasan dan Pengangkutan
–> Pengemasan bisa dilakukan untuk produk mentah/polong mentah dalam bungkus plastik per 10 kg. Dapat juga berupa kemasan kue atau bentuk makanan yang sudah dimasak seperti kacang rebus, kacang goreng dan berbagai jenis kue dari kacang tanah.
–> Untuk pengangkutan pada prinsipnya yang pentuing kondisi komoditi tersebut tidak rusak atau tidak berubah dari kualitas yang sudah disiapkan.

Kuliner dengan taburan Kacang Tanah

Kacang tanah merupakan jenis kacang-kacangan yang dapat dikreasikan menjadi makanan apa pun. Di Indonesia sendiri, kuliner yang memanfaatkan renyahnya kacang cukup beragam. Sebut saja kacang goyang, kacang sembunyi, pecel yang diguyur bumbu kacang, dan masih banyak lainnya. Ada juga jenis kuliner berikut ini kategori menggunakan kacang tanah yang telah digoreng sebagai taburan.

Tahu Acar. Tahu acar termasuk bagian dari kuliner khas Solo. Komposisi dari tahu acar terdiri dari tahu goreng, mi kuning basah, irisan timun, tauge, dan kacang tanah. Masuk dalam kategori makanan ringan, tahu acar enak banget disantap pada siang hari karena memiliki kuah segar terbuat dari gula merah, kecap manis, dan cuka, yang rasanya seirama dengan isian dari tahu acar.

Asinan Bogor. Gak cuma tahu acar, asinan bogor juga mantep banget dinikmati tengah hari bolong. Kuliner satu ini juga diberi taburan kacang goreng, setelah semua isi menjadi satu bersama kuah asinan yang bercita rasa gurih, asam, dan sedikit pedas. Asinan bogor sendiri umumnya menggunakan buah-buahan seperti kedondong, nanas, mangga, papaya, dan bengkuang. Tak jarang yang menambahkan tauge segar, supaya makin bersensasi saat dikunyah.

Bubur Pedas. Bubur pedas berasal dari Kalimantan. Bubur nan lezat ini sejenis bubur nasi yang dimasak bersama sayuran. Tekstur dari bubur pedas sangatlah lembut karena beras yang hendak digunakan melalui proses ditumbuk terlebih dahulu. Sesuai dengan namanya, bubur pedas bercita rasa gurih pedas. Bubur yang nikmat banget disantap di segala waktu, ini mempunyai topping ikan teri dan kacang goreng.

Soto Ayam Pacitan. Indonesia memiliki banyak sekali soto dengan ciri khas masing-masing. Jika soto lamongan diberi taburan bubuk koya. Soto ayam pacitan makin menggugah selera karena bertabur kacang goreng di atasnya. Soto ini seperti umumnya soto ayam yang berkuah kaldu dengan isian daging ayam, bihun, tauge, dan kol. Penggunaan rempah serta kehadiran kacang goreng yang berenang di kuah, memberi sensasi berbeda ketika pertama kali mendarat lidah.

Bubur Ase

Ternyata tidak hanya ada pada bubur pedas khas Kalimantan, saja! Kacang goreng juga meriahkan kenikmatan dari bubur ase khas Betawi. Bubur yang identik memiliki topping kerupuk merah muda, ini tak lain adalah bubur beras yang berpelengkap semur daging beserta isian asinan meliputi tauge dan timun.

Bubur Suro. Bubur yang identik dengan perayaan Tahun Baru Islam, ini berupa bubur nasi yang dimasak dengan santan serta rempah-rempah. Bila bubur ase berkuah gelap dari semur, bubur suro identik memiliki penampilan kuning cerah. Bubur suro memiliki beragam pelengkap yang dapat disesuaikan oleh selera. Pelengkap yang identik sekali dan tak boleh ketinggalan dalam meriahkan bubur ini terdiri dari irisan telur dadar, orek tempe, dan kacang goreng.

Nasi Jinggo merupakan salah satu jenis nasi campur yang berasal dari Bali. Nasi jinggo mempunyai beragam lauk pelengkap meliputi mi goreng, suwiran daging ayam, serundeng kelapa, telur balado, dan lainnya. Usai nasi diselimuti oleh beragam lauk yang mengguggah selera makan, nasi jinggo ditutup dengan taburan kacang goreng yang renyahnya mampu menggoyang lidah hingga suapan terakhir.

Demikian tadi tujuh kuliner Nusantara bertabur renyahnya kacang goreng. Ternyata kacang memiliki banyak kegunaan selain dijadikan sebagai bumbu atau pun bahan utama pembuatan camilan.